Bangun daun merupakan bentuk helaian daun secara keseluruhan. Untuk melihat bangun daun hanya perlu dilihat satu helaian daun (lamina)
saja. Jika daun tersebut
merupakan daun majemuk, untuk melihat
bangun daunnya dapat
diamati pada satu helaian anak daunnya (Rosanti,
2021:22).
Selain menggunakan istilah-istilah, kata yang
sering dipakai untuk menyatakan bentuk suatu benda yaitu bulat, segitiga dan
lain-lain. Sedangkan untuk menyebutkan bangun daun sering kali menggunakan
persamaan-persamaan bentuk-bentuk benda, misalnya
bangun tombak, bangun
anak panah, bangun
perisai dan lain-lain. Selanjutnya dalam menentukan bangun daun kita
tidak boleh terpengaruh dengan adanya toreh-toreh atau lekuk-lekuk pada tepi daun, melainkan
harus dibayangkan seakan toreh tadi tidak ada. Hal itu akan menjadi jelas jika
ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu sama lain dengan suatu garis. Jadi
seandainya daun tadi tepinya tidak bertoreh atau berlekuk maka akan kita dapatkan
bangun daun yang betul bulat atau sekurang-kurangnya mendekati
bangun bulat (Tjitrosoepomo, 2019: 22). Untuk memperoleh ikhtisar yang
ringkas mengenai bangun daun dan mengingat macam-macamnya, bangun daun
digolongkan berdasarkan letak bagian yang terlebar.
Menurut Tjitrosoepomo (2019: 25), berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka dibedakan menjadi 4 golongan
daun, yaitu daun dengan :
2. Bagian yang terlebar berada di bawah tengah-tengah helaian daun.
3. Bagian yang terlebar berada di atas tengah-tengah helaian daun.
4. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar.
0 comments:
Post a Comment