Saturday, May 24, 2025

Susunan Tulang-Tulang Daun (Nervatio atau Venatio)

 Tulang daun terdiri dari ikatan pembuluh yang disusun oleh xilem dan floem. Xilem berfungsi sebagai jalur transportasi air dan garam-garam yang berasal dari akar, melalui batang menuju ke daun dan selanjutnya didistribusikan ke seluruh jaringan yang terdapat dalam mesofil pada helaian daun. Sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis yang terjadi dalam mesofil daun menuju batang dan akar tumbuhan. Selain itu, tulang daun juga berfungsi sebagai kerangka yang memberikan kekuatan dan bentuk helai daun (Hadisunarso dan Djuita, 2017: 28). Menurut Tjitrosoepomo (2019: 35), berdasarkan ukurannya tulang daun dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Ibu tulang (costa), yaitu tulang yang ukurannya besar dan merupakan lanjutan dari tangkai daun yang berada di tengah-tengah helaian daun.

b. Tulang talang cabang (nervus lateralis), yaitu tulang tulang yang lebih kecil dari  ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang tadi atau cabang-cabang tulang ini.

c. Urat-urat daun (vendor), adalah tulang-tulang cabang yang kecil atau lembut yang satu sama lain, beserta tulang tulang yang yang lebih besar membentuk susunan seperti jala.

Menurut Hadisunarso dan Djuita (2017: 28-29), ibu tulang daun dapat berada di tengah-tengah daun sehingga daunnya simetris dan ada pula ibu tulang yang berada tidak di tengah-tengah helai daun sehingga daunnya tidak simetris (asimetris) misalnya pada daun selanjutnya dapat bercabang lagi menjadi tulang daun tingkat 2, dan begitu seterusnya. Menurut Tjitrosoepomo (2019: 36), Tulang daun tingkat 1 tumbuh menuju ke bagian tepi daun, ada yang dapat mencapai tepi daun dan ada yang tidak dapat mencapai tepi daun. Tulang cabang yang tidak mencapai tepi daun ini berhenti bebas tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga ada yang melengkung ke atas dan berhubungan dengan tulang cabang diatasnya dan membentuk tulang pinggir. Terbentuknya tulang pinggir ini membuat tepi daun menjadi lebih kuat dan tidak mudah koyak, misalnya pada daun kedondong (Spondias dulcis Forst.) dan daun pisang (Musa paradisiaca L.).

Menurut Begonia. Ibu tulang daun dapat bercabang membentuk tulang cabang ordo/tingkat 1 yang Tjirosoepoั‚ะพ (2019: 38-40) ada beberapa susunan pertulangan daun,

yaitu:

1. Pertulangan daun menyirip (penninervis), yaitu ibu tulang daun bercabang ke kiri dan ke kanan sehingga mirip dengan tulang ikan. Daun dengan tulang menyirip dapat kita temui pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae), misalnya daun kasai (Pometia pinnata).

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta  

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Genus : Pometia

Spesies : Pometia pinnata

Gambar Daun Kasai

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

2. Pertulangan daun menjari (palminervis), yaitu beberapa tulang cabang besar bermuara/bertemu pada ujung tangkai daun. Umumnya terdapat pada tumbuhan berbiji belah (dikotil), misalnya papaya (Carica papaya).

Klasifikasi

Kingdom : Plantae  

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Arecales

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

Gambar Daun Pepaya

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

 

Tumbuhan ini menciptakan daun selama sepanjang tahun. Daun-daun akan menguning dan terlepas dari pohon ketika usianya mencapai 4-6 bulan Masyarakat Rokan Hulu menggunakan tumbuhan ini untuk mengobati sakit perut. Pengolahannya dengan cara merebus daunnya dan airnya diminum.

3. Pertulangan daun melengkung (cervinervis), yaitu beberapa tulang cabang memanjang dan melengkung menuju ujung daun. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) misalnya daun kecubung (Datura metel).

 

 

 

 

 

Klasifikasi  

Kingdom : Plantae

Subdivisi : Spermatophytes

Divisi : Spermatophyta

Ordo : Solonales

Famili : Splanaceae

Genus : Datura

Spesies : Datura metel

 

Gambar Daun Kecubung

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

4) Pertulangan daun sejajar atau bertulang lurus (rectinervis), yaitu tulang-tulang

daun kecil yang sejajar (dari pangkal sampai ujung daun) dengan tulang tengah

daun yang besar. Misalnya pada daun bawang dayak (Eleutherine bulbosa).

Liliopsida:

Klasifikasi

Kingdom : Plantae  

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Liliales

Famili : Iridaceae

Genus : Eleutherine

Spesies : Eleutherine bulbosa

Gambar Bawang Dayak

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

 Tulang daun sejajar dengan tepi daun yang rata. Tanaman ini bisa dipakai sebagai obat. Akar serabut berwarna coklat muda. Menurut Rosalia et al (2022), E. Bulbosa sering tumbuh bebas di hutan. Tumbuhan ini memiliki tinggi mencapai 30 cm. Jenis daun berbentuk pita. Ujung daun runcing. Bunganya tunggal, berwarna putih, dan terletak di

ketiak daun atas. Bunga ini biasanya berkumpul membentuk gerombol yang terdiri dari 4 sampai 10 bunga tumbuhan ini memiliki buah berbentuk. Kegunaan bawang dayak di Kecamatan Rambah Hilir untuk mengobati demam. Bagian yang digunakan yaitu umbi. Cara pengolahan dengan merebus umbi yang telah di iris tipis-tipis. Setelah itu direbus sampai mendidih dan di minum airnya.

Dari uraian mengenai susunan tulang daun di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa (Dicotyledoneae) susunan tulang daun pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) mempunyai daun yang bertulang menyirip atau menjari, Sedangkan pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) mempunyai daun yang bertulang melengkung pengecualian selalu ada, artinya dari golongan tumbuhan biji belah ada pula yang mempunyai daun yang bertulang melengkung, misalnya pada daun sirih (Piper betle L.). Sebaliknya pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) ada pula yang mempunyai daun yang bertulang menyirip, misalnya daun tasbih (Canna hybrida Hort.) (Tjitrosoepomo, 2019: 41

0 comments:

Post a Comment